Tarlen Handayani, Bookbinder dan pengelola komunitas berbasis di Bandung, Indonesia. Tahun 2001 Tarlen mendirikan Tobucil & Klabs, sebuah ruang alternatif yang mendukung kegiatan literasi dan craftivisme dalam keseharian. Tarlen juga pernah bekerja sebagai peneliti dan penulis lepas untuk lembaga seperti UNFPA, Jurnal Perempuan, Yayasan Interseksi, Bank Dunia (Wolrd Bank) dan menjadi kontributor untuk beberapa media lokal, nasional maupun jurnal internasional. Salah satu esainya diterbitkan sebagai buku kumpulan tulisan dalam buku berjudul “Craftivism the Art of Craft and Activism,” editor Betsy Greer dan diterbitkan oleh Arsenal Pulp Publishing, UK, 2014.
Tarlen memutuskan mendalami teknik dan seni menjilid buku (bookbinding) tahun 2008 ketika mendapatkan beasiswa dari Asia Cultural Council (ACC) selama 4 bulan untuk melakukan observasi pengembangan audiens komunitas seni di New York City dan kerja magang di Program Dewasa Brooklyn Museum. Saat itu Tarlen berkesempatan untuk mengikuti kelas Bookbinding dasar di Etsy Lab, Brooklyn, New York. Setelah kembali ke Tanah Air, Tarlen memutuskan untuk mendalami keahliaannya menjilid buku dan memutuskan menjadi penjilid buku (bookbinder) penuh waktu dan mendirikan label ‘vitarlenology’ untuk produk notebook buatannya. Sejak tahun 2012, Tarlen mulai mengajarkan teknik menjilid buku dan membuka kelas di berbagai kota di Indonesia dan di luar negeri. Tahun 2018, untuk memperdalam keahliannya, Tarlen mengikuti kelas Bookbinding Intensive II di Canadian Bookbinder and Book Artist Guild (CBBAG) di Toronto, Canada dan bergabung dengan organisasi tersebut sebagai anggota dan mengajar bookbinding di Etnography Lab, University of Toronto.
----
Tarlen Handayani is a Bandung (Indonesia) based bookbinder and community organizer. She is the founder of Tobucil & Klabs, an alternative space which has been supporting craftivism and literacy in everyday life since 2001. In 2008, She got a grant from Asian Cultural Council (ACC) to conduct observation for audience development for arts community in New York City, a summer intern in Adult Program at the Brooklyn Museum. She also studied book bindings at Etsy Lab in Brooklyn, USA . After that class, Tarlen fell in love with bookbinding and decided to deepen her skill and also founded the label ‘@vitarlenology‘ for her handmade notebook business. Since February 2018, She is as a member of Canadian Bookbinder and Book Artist Guild (CBBAG) and May 2018 she also took Bookbinding Intensive II Class in CBBAG, Toronto, Canada .
2001 Mendirikan Tobucil & Klabs
2003 - sekarang menjadi penulis lepas untuk media lokal, nasional.
2008 Mendapatkan beasiswa dari Asia Cultural Council. Magang selama musim panas di Brooklyn Museum dan Belajar Book binding di Etsy Lab, Brooklyn, NYC, USA
2012 - sekarang Mengajar 'book binding' di Bandung, Jakarta, Bali, Yogjakarta, Solo.
2018 & 2019 Mendalami 'book binding' di Canadian Bookbinder and Book Artist Guild, Toronto, Canada.
Pameran:
Februari 2012, Book Play, UNKL 347, Bandung
Juni 2013, Art Jog, Karya kolaborasi bersama R.E. Hartanto, Yogjakarta
Maret 2014, Rantai Art Festival, Kuala Lumpur, Malaysia
April 2014, MAAD Bazaar, Red Dot Design Museum, Singapore
April 2014, Hackteria Lab 2014, Yogjakarta
2015 Official merchandise untuk Jakarta Biennale 2015
September 2015, Mingapa Begini, Mingapa Begitu, Yogjakarta, Indonesia
November - Desember 2015, Peserta Pameran Utama, Yogja Biennale 2015, Yogjakarta, Indonesia
Mei 2018, Edition Studio, Seattle, USA
Tulisan yang dipublikasikan:
2003 - sekarang, Tulisan-tulisan tentang komunitas di media lokal dan nasional.
2010, Hak Minoritas: Ethos, Demos dan Batas-Batas Multikulturalisme, Editor Hikmat Budiman, Yayasan Interseksi & Tifa Foundation.
2014, Cratftivism: The Art and Craft of Activism, Editor Beetsy Greer, Arsenal Pulp Press, UK
2016, My Life as a Bookbinder: Binding Connection, Knowledge and Authenticity, PORTAL Journal of Multidisciplinary International Studies, Vol. 13, No. 2, July 2016.
Publikasi Terbaru Tentang Vitarlenology
Impactful Craft Producer on Being a Dignified Merchant, Magdalene.co, 6 April 2015
The love affair with handwritten notebooks never fades, The Jakarta Post, June, 20, 2016Craftivism: L'Esempio Di Tarlen Handayani in Indonesia, We Make A Pair, 27 July 2016